Prinsip animasi adalah prinsip yang harus dipenuhi
untuk membuat sebuah animasi yang “hidup” dan terlihat alami dan tidak hanya asal
jadi atau hanya bergerak saja, prinsip itu meliputi dasar-dasar gerak,
pengaturan waktu peng-kaya-an visual sekaligus teknik pembuatan sebuah animasi.
- Solid Drawing
Kemampuan menggambar sebagai
dasar utama animasi memegang peranan yang menentukan “baik proses maupun hasil”
sebuah animasi, terutama animasi klasik. Sebuah obyek/gambar dibuat sedemikian
rupa sehingga memiliki karakteristik sebuah obyek (volume, pencahayaan dan
konsistensi kualitas gambar/bentuk/karakter).
- Timing & Spacing
Contoh Timing: Menentukan pada detik keberapa sebuah obyek/karakter berjalan sampai ke tujuan atau berhenti.
Contoh Spacing: Menentukan kepadatan gambar (yang pada animasi akan berpengaruh pada kecepatan gerak).
- Squash & Stretch
Contoh : Ketika sebuah bola dilemparkan. Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun kenyataannya keadaan bola tidak selalu demikian. Hal ini memberikan efek pergerakan yang lebih dinamis dan ‘hidup’.
- Anticipation
- Slow In Slow Out
- Arcs
- Secondary Action
Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Namun sambil berjalan ‘seorang’ figur atau karakter animasi dapat sambil mengayun-ayunkan tangannya. Gerakan mengayun-ayunkan tangan inilah yang disebut secondary action untuk gerakan berjalan.
- Follow Trough & Overlapping Action
Contoh : Kelinci yang melompat. Sesaat setelah melompat telinganya masih bergerak-gerak meskipun gerakan utama melompat telah dilakukan.
- Straight Ahead Action and Pose to Pose
Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi. Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja. Tetapi memiliki kekurangan yaitu waktu pengerjaan yang lama.
Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe digambar/dilanjutkan oleh asisten/animator lain. Cara kedua ini memiliki waktu pengerjaan lebih cepat karena melibatkan lebih banyak sumber daya sehingga lebih cocok diterapkan pada industri animasi.
- Staging
Staging dalam animasi meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera pengambilan gambar. Posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak kecil dan bingung sedangkan posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.
- Appeal
- Exaggeration
Contoh :
Tubuh Donald duck melayang mengikuti sumber asap saat hidung Donald cuck
mencium aroma masakan/makanan lezat.
Lalu ada pula Anticipation (Antisipasi/awalan), Anticipation adalah persiapan sebelum aksi, yang diikuti oleh sebuah aksi kemudian penyelesaian aksi tersebut. Hal ini dapat membangkitkan ketegangan atau kelucuan pada suatu aksi tertentu. Bagaimana antisipasi ini digunakan tergantung pada banyaknya aksi yang akan digunakan.
Fungsi dari prinsip animasi adalah agar setiap animasi yang dibuat kelihatan menarik, dramatis dengan gerakan yang alami. Selain itu prinsip animasi tersebut diciptakan atas dasar sebagai teori dasar yang bersifat wajib dimiliki dan dikuasai oleh para animator untuk menghidupkan karakter.
Setiap prinsip yang ada dalam prinsi animasi memiliki fungsinya tersendiri. Pada dasarnya keseluruhan fungsi prinsip animasi adalah agar animasi terlihat lebih menarik. Tapi dalam menggunakan prinsip animasi adalah sesuai kebutuhan, pola atau gerakan apa yang ingin dibuat dalam animasi tersebut kemudian menggunakan salah satu prinsipnya. Contohnya pada salah satu prinsip yaitu : Exaggeration (Aksi Berlebihan)
Setiap prinsip yang ada dalam prinsi animasi memiliki fungsinya tersendiri. Pada dasarnya keseluruhan fungsi prinsip animasi adalah agar animasi terlihat lebih menarik. Tapi dalam menggunakan prinsip animasi adalah sesuai kebutuhan, pola atau gerakan apa yang ingin dibuat dalam animasi tersebut kemudian menggunakan salah satu prinsipnya. Contohnya pada salah satu prinsip yaitu : Exaggeration (Aksi Berlebihan)
Exaggeration merupakan upaya mendramatisir animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat sebagai bentuk ekstrimitas ekspresi tertentu dan biasanya digunakan untuk keperluan komedik. Berlebihan tidak distorsi ekstrim dari gambar atau sangat luas, aksi kekerasan sepanjang waktu. Its seperti karikatur fitur wajah, ekspresi, pose, sikap dan tindakan.
Lalu ada pula Anticipation (Antisipasi/awalan), Anticipation adalah persiapan sebelum aksi, yang diikuti oleh sebuah aksi kemudian penyelesaian aksi tersebut. Hal ini dapat membangkitkan ketegangan atau kelucuan pada suatu aksi tertentu. Bagaimana antisipasi ini digunakan tergantung pada banyaknya aksi yang akan digunakan.
- Seorang penari tidak hanya melangkah di lantai. Gerakan ke belakang akan dilakukan sebelum gerakan melangkah ke depan.
- Gerakan belakang itulah yang disebut gerak awalan/anticipation. Hampir semua gerakan nyata menggunakan gerak ini.
- Misalnya, awalan untuk lari, melompat atau perubahan ekspresi.
Sumber :
http://oprekzone.com/12-prinsip-animasi/
http://animazione70.weebly.com/12-prinsip-animasi.html
http://basicanima.weebly.com/ii-12-prinsip-animasi.html
http://animazione70.weebly.com/12-prinsip-animasi.html
http://basicanima.weebly.com/ii-12-prinsip-animasi.html
PRINSIP-PRINSIP ANIMASI.pdf by Imam Ahmad