Manusia
dan Keindahan
Nama : Risma Restyantari
Kelas : 1 KA 38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Sendy Eka Nanda
UNIVERSITAS
GUNADARMA
ATA
2014/2015
Kata
Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Manusia dan Keindahan tepat pada waktunya.
Terimakasih kepada dosen pengajar yang telah membantu dan
membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mhasiswa yang telah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada
masyarakat dari makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini bisa
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua. Saya menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempuraan, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Bekasi, 21 April
2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali
keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada
disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai,
cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran.
Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang
tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat
universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat,
kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal. Keindahan
berasal dari kata indah. Keindahan yang berarti sesuatu yang baik,
menyenangkan, ilmu yang indah, kebajikan yang indah atau sebagai bentuk yang
indah. Keindahan sangat berhubungan erat dengan manusia, seni, keserasian,
kehlusan. Kata orang tanpa ada keindahan adalah manusia yang mati sebelum
waktunya. Bisa jadi, karena keindahan adalah pelengkap hidup manusia. Maka bila
manusia yang hidup tanpa keindahan pada hakikatnya dia sudah mati. Keindahan
bisa membuat kita gembira, bersyukur, dan lain-lain. Orang yang hidup tanpa
keindahan pada realita maka dia akan cenderung kurang bersemangat. Oleh karena
itu, dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam manusia dan keindahan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 KEINDAHAN
Keindahan
bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan,
waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang
mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia
dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin,
keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar
katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Kata
keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek,
dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni,
pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna,
dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,
sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan
merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak
indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak
benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran
menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna
sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
2.2 KEINDAHAN
SEBAGAI SUATU KUALITAS ABSTRAK DAN DEBAGAI SEBUAH BENDA TERTENTU YANG INDAH
Keindahan
itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.
Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud
atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika
dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi
menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita
abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam
bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the
beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian
ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.
2.3 KEINDAHAN
SECARA LUAS
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada
suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan
(harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan
(contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan
hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi
manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan
adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu
yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang
dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang
dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran
tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam
Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu
untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current
Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu
bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian
indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan
bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang
intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu
merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas
keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan
objek substansi.
2.4 NILAI
ESTETIK
Dalam rangka
terori umum tentang “The Lianh Gie”
menjelaskan bahwa pengertian yang dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya niali moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya.
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian
keindahan disebut nilai estentik.
Dalam bidang
filsafat, istilah sering kalin dipakai sebagai kata benda abstrak yang berarti
keberhargaan (wort) atau kebaikan
(goodness)
Dalam
“dictionary of sociology and relate ecience” diberikan rumusan tentang nilai
sebagai berikut.. kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat
memuaskan keinginan manusia, sifat suatu benda yang menarik minat seseorang
atau suatu kelompok.
Hal itu
berati nilai adalah :semata-mat reealita
psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan
pada bendanya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu
benda sampai terbukti kebenarannya.
2.5 NILAI
EKSTRINSIK DAN INTRINSIK
Nilai
dibedakan antyara lain subyektif dan nilai obyektif atau yang membedakan nilai
perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah
nilai ekstrinsik dan instrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu
benda sebagai alat sarana untuk sesuatu hal lainnya. Yakni nilai yang bersifat
sebagai alat untuk membantu.
Contoh :
puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris sajak irama.
Tari-tari, darmawulan-minakjinggo suatu tarian halus dan kasar dengan segala
macam jenis pakaian dan gerak gerik adalah tari perang antara darmawulan dan
minak jinggo.
Nilai
intrinsik adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat atau
benda ) . pesan yang disampaikan koleh tanan darmawulan –minak jinggo adallah
kebaikan melawan kejahatan.
2.6 PENGERTIAN
KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Kontemplasi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan
suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk
mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil
penciptaan.
Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati
sesuatu yang indah.
Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan
faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat
kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan
terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Manusia
menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami
tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau
pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan
manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain
sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan
kehidupan manusia.
2.7 TEORI
TEORI DALAM RENUNGAN
Merenung
adalah aktifitas berfikir mendalam (deep thinkings) yang sungguh berbeda dengan
termenung. Merenung adalah secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian
yang mendalam. Sedangkan termenung adalah gambaran tentang kondisi hanyutan
sebuah pikiran, tentu saja ia kehilangan ofektivitasnya karena memang sedang
out of control. Termenung bias dikatakan meratapi hidup, orang termenung pasti
melakukan dialog dengan diri sendiri. Berarti hal ini banyak menguraikan
masalah dari termenung, orang berbicara dengan nurani dan akalnya menyamakan
persepsi antara hati dan otak. Renungan berasal dari kata renung artinya
memikirkan sesuatu jadi Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau
pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal
1.Teori
Pengungkapan Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human
feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori
ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952)
dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
2.Teori
Metafisik Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang
karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan
perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya
dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
3.Teori
Psikologis Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick
Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam
permainan y menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan
adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
2.8 TEORI
TEORI DALAM KESERASIAN
Keserasian
berasal dari kata serasi dan kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan
sesuai benar. Keserasian adalah perpaduan, pertentangan, ukuran, seimbang.
Terdapat 2 teori keserasian
a. teori objectif dan subjectif
Teori
Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai
estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pendukung teori objectif
adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang
menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam
diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home,
Earlof Shaffesburry
b.Teori
Perimbangan
Dalam
arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan
angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat
bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun
dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.
Teori
pengimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunanai Kuno dulu dipahami dalam
arti terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka.
Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (mempunyai
bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat
dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Teori ini hanya
berlaku dari abad ke-5 sebelum Masehi sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad.
Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran
termasuk dalam seni.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan
tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut
kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan
(contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari
keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah
yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia.
Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan
yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut
dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu
keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan
kontemplasi.
3.2 SOAL
1.
Berikut adalah arti-arti dari indah,
kecuali...
a.
Bagus
b.
Cantik
c.
Elok
d.
Jelek*
2. Teori
yang berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika
adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya, merupakan teori...
a.
Teori subjektif
b.
Teori objektif*
c.
Teori Perimbangan
d.
Teori Metafisik
3. Teori
Psikologis salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick
Schiller pada tahun...
a.
1757-1805*
b.
1820-1903
c.
1886-1952
d.
1760-1815
4. Dasar
dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah,
pengertian dari...
a.
Ekstansi*
b.
Kontemplasi
c.
Radiasi
d.
A, b, c salah
5. Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current
Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, kecuali...
a.
Kelompok yang berpendapat bahwa
keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya
menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
b.
Kelompok yang berpendapat bahwa
keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai
yang intrinsik ada pada suatu objek.
c.
Kelompok yang berpendapat bahwa
keindahan bersifat subjektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai
yang abstrak ada pada suatu unsur.*
d.
Kelompok yang berpendapat bahwa
keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif,
artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek
manusia dan objek substansi.
DAFTAR PUSTAKA
http://djuriatun.blogspot.com/2011/06/pengertian-kontemplasi-dan-ekstansi.html?m=1
https://ramiandiakbari.wordpress.com/2012/04/04/teori-teori-dalam-renungan/
http://rizkywulancils.blogspot.com/2011/05/teori-keserasian.html?m=1