Minggu, 11 Januari 2015

PERTAMBAHAN PENDUDUK (SOFTSKILL)




PERTAMBAHAN PENDUDUK  



Nama             : Risma Restyantari
NPM               : 19114516
Kelas               : 1KA38
Mata Kuliah   : Ilmu Sosial Dasar
Dosen               : Ibu Helnawaty


UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015




I. PENDAHULUAN

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan di Indonesia sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk di Indonesia yang berjumlah hampir mencapai 250 juta jiwa, dimana penduduk menetap di ibu kota. Adapun pembengkakan jumlah penduduk Indonesia ini disebabkan karena angka kelahiran lebih tinggi daripada angka kematian bayi. Variabel itu sendiri sangat kompleks, dimana itu meliputi penduduk itu sendiri, angka kemiskinan, kesempatan kerja, permukiman, kesehatan, gizi pendidikan, kejahatan, pencemaran lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, air bersih, kebodohan, keterbelakangan, fasilitas umum, fasilitas sosial. dan lain sebagainya. Nyaris faktor kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia itu sendiri. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah pula dengan cepat, walaupun program keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif. Dilihat dari tekanan penduduk, bahwa pertumbuhan penduduk memerlukan tambahan lahan untuk produksi pangan dan pemukiman dengan segala aktivitasnya.


II.                  PEMBAHASAN

  •   Pengertian Penduduk
Penduduk artinya dikonotasikan sebagai orang yang mendiami suatu tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakaj aset pembangunan atau sering disebut Sumber Daya Manusia (SDM). Penambahan Penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati. Kepadatan penduduk ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap kelangsungan hidup manusia.
 
  •   Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Pertumbuhan Penduduk Dunia
Jumlah penduduk di suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk  ialah perkembangan jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Penduduk (population) Indonesia ialah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan, atau mereka yang telah terdaftar secara administrasi kependudukan   dimana orang tersebut berdomisili.
          1. Pertumbuhan Penduduk di Indonesia.
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan sehingga jumlah penduduknya terus mengalami peningkatan. Pelaksanaan sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus penduduk di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. 
2. Pertumbuhan Penduduk Dunia
Berdasarkan sensus yang telah dilakukan masing-masing negara di dunia, pada umumnya hampir setiap negara terus mengalami pertumbuhan penduduk. Menurut UNFPA, yaitu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan, melaporkan bahwa pada tahun 1804, yaitu kira-kira 200 tahun yang lalu, penduduk dunia hanya berjumlah 1 milyar jiwa. Pertumbuhan penduduk tidak sama di semua negara, ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Negara-negara maju pada umumnya mengalami pertumbuhan penduduk yang lambat, sebaliknya negara-negara terbelakang dan berkembang, pertumbuhan penduduknya jauh lebih tinggi. 
 
  •       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yaitu bertambah atau berkurang. Perubahan jumlah penduduk disebabkan adanya pertumbuhan penduduk, baik pertumbuhan positif, ataupun negatif. Faktor demografi meliputi tiga hal pokok, yaitu:  Kelahiran, Kematian, dan Migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar). Kelahiran akan menambah jumlah penduduk, sedangkan kematian akan mengurangi jumlah penduduk. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran di Indonesia. 
   1. Penunjang Kelahiran (pronatalitas).
Kawin di usia muda. Pandangan banyak anak banyak rezeki. Anak sebagai harapan    bagi orang tua. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua. Anak laki-laki dianggap sebagai    penerus keturunan. 
2. Penghambat Kelahiran.
Keinginan untuk mempunyai anak dalam jumlah kecil. Penundaan usia kawin sampai selesai pendidikan untuk mendapat pekerjaan. Dilaksanakannya program Keluarga BerencanaPertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk migrasi. Pertumbuhan Penduduk Alami, yaitu perkembangan penduduk yang disebabkan angka kelahiran lebih besar dari angka kematian. Angka kelahiran ialah rata-rata banyak bayi yang lahir dari tiap 1.000 orang penduduk dalam satu tahun (angka kelahiran kasar). Pertumbuhan Penduduk Migrasi ialah perkembangan penduduk yang disebabkan oleh  perbedaan antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar. 
  •   Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk agraris.
1. Kepadatan Penduduk Aritmatika.
Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km². Rumus Kepadatan Penduduk Aritmatik adalah sebagai berikut:
2. Kepadatan Penduduk Agraris. 
Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km², yang tanahnya dapat diolah untuk pertanian.
  • Struktur Penduduk Indonesia
Struktur penduduk adalah penggolongan penduduk menurut ciri tertentu. Struktur penduduk disebut juga komposisi atau susunan penduduk. Penggolongan yang sering dilakukan adalah penggolongan menurut umur, jenis kelamin, mata pencarian, agama, pendidikan, tempat tinggal, dan sebagainya.
1. Susunan Penduduk.
Menurut Umur dan Jenis Kelamin. Susunan penduduk menurut umur biasanya                       dikelompokkan dengan jarak masing-masing 4 tahun. Piramida penduduk dapat dibedakan   menjadi tiga macam yaitu:
a. Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Bentuk piramida penduduk muda bagian atasnya besar, maka ke puncak makin sempit, sehingga berbentuk limas. Hal ini menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh, jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian (jumlah penduduk usia muda lebih    banyak dari usia dewasa).
b. Piramida Penduduk Tetap (Stationer).
Bentuk piramida ini di bagian atas dan bawahnya hampir sama, sehingga berbentuk seperti    granat. Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian.     Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa.
c. Piramida Penduduk Tua (Constrictive)
Bentuk piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk seperti batu nisan. Hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.
2. Susunan Penduduk Menurut Tempat Tinggal.
Susunan penduduk menurut tempat tinggal dapat dijadikan bahan perencanaan bidang pembangunan, antara lain dalam hal: Pengembangan kota, Pembangunan rumah di kota, Penyediaan lapangan kerja, Penyediaan air minum, Lalu lintas, Kebersihan dan Fasilitas.
3. Susunan Penduduk Menurut Pendidikan.
Susunan penduduk menurut pendidikan adalah penggolongan penduduk berdasarkan  jenjang pendidikan yang diperoleh.
4. Susunan Penduduk Menurut Lapangan Kerja atau Usaha.
Susunan penduduk menurut pekerjaan/lapangan usaha menunjukkan jenis usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
  •    Angka Beban Ketergantungan.
Manusia memerlukan kebutuhan untuk hidup, baik berupa kebutuhan pangan maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja dan berusaha. Angka beban ketergantungan (dependency ratio). 
  • Usia Harapan Hidup (Life Expectancy)
Pengertian harapan hidup berbeda dengan lama hidup. Lama hidup atau panjang hidup yaitu jumlah tahun maksimum penduduk untuk dapat hidup. Harapan hidup adalah angka rata-rata jumlah tahun tambahan yang dapat diharapkan oleh seseorang pada umur tertentu untuk dapat hidup terus. Usia harapan hidup dari berbagai daerah, ataupun negara dibuat dalam satu daftar yang disebut indeks harapan hidup.
  • Angka Perbandingan Laki-Laki dan Perempuan (sex ratio)
Sex ratio atau rasio jenis kelamin adalah angka perbandingan yang menunjukkan jumlah  laki-laki dari setiap 100 orang perempuan yang terdapat di suatu wilayah pada waktu tertentu. Berdasarkan sensus penduduk Indonesia pada tahun 2000 yang lalu, rasio jenis kelamin  penduduk Indonesia sudah di atas 100. Ini berarti jumlah penduduk laki-laki di Indonesia lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan.
  • Dampak Ledakan Penduduk dan Upaya Mengatasinya
Ledakan penduduk adalah suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan yang melonjak naik (cepat) dalam jangka waktu yang relatif pendek (30-50) tahun.  Sebagai akibat terjadinya ledakan penduduk adalah: Semakin meningkatnya jumlah pengangguran. Semakin bertambahnya angka kemiskinan. Semakin tingginya kekurangan pangan. Semakin berkurangnya luas lautan.
  • Informasi Kependudukan Dalam Peta, Tabel, dan Grafik
Informasi penduduk dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik. Peta yang menyajikan informasi tentang kependudukan disebut peta tematik. Peta dapat memberikan informasi kepada pengguna peta tentang kepadatan penduduk di Indonesia pada berbagai daerah.
 
  • Migrasi dan Faktor Penyebab
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat permanen dan ada pula yang bersifat non permanen. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan   menetap.
Jenis-jenis Migrasi. Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara, berdasarkan hal tersebut migrasi dibagi atas dua golongan yaitu: a. Migrasi Internasional,  yaitu perpindahan penduduk antara satu negara dengan negara lain, dan; b. Migrasi Nasional, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Jenis-jenis Transmigrasi Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas: Transmigrasi umum, Transmigrasi khusus, Transmigrasi spontan atau swakarsa, Transmigrasi swakarya,               Transmigrasi lokal, Transmigrasi bedol desa, dan Transmigrasi sektoral.
Faktor Penyebab terjadinya Migrasi. Secara umum faktor-fakor yang menyebabkan terjadinya migrasi dapat disebutkan sebagai berikut: a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru; b. Faktor keselamatan, yaitu migrasi karena daerah yang sebelumnya sering dilanda bencana alam seperti longsor; dan c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan di tempat mereka sebelumnya. d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat.

  • Dampak Positif dan Dampak Negatif Migrasi dan Usaha Penanggulangannya
1. Dampak Positif Migrasi Internasional
Dampak positif imigrasi: Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigran asing. Masuknya modal asing sehingga dapat mempercepat proses pembangunan karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang. Tercapainya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia.
Dampak positif emigrasi:Meningkatkan pendapatan orang-orang Indonesia yang bekerja di luar negeri. Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap tenaga-tenaga ahli dari luar negeri. Memperkenalkan Indonesia kepada dunia melalui tenaga kerja, mahasiswa, dan   sebagainya yang berada di luar negeri.
2. Dampak Positif Migrasi Nasional
Dampak positif transmigrasi: Termanfaatkannya lahan-lahan pertanian yang disebabkan oleh datangnya transmigran ke daerah-daerah yang kekurangan tenaga kerja. Meningkatkan taraf hidup para transmigran. Berkurangnya pengangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrasikan. Meningkatnya produksi.
Dampak positif urbanisasi:Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di kota. Meluasnya              kesempatan membuka usaha-usaha baru. Meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk desa yang berurbanisasi ke kota.
Dampak positif ruralisasi:Apabila penduduk kota yang pindah ke desa merupakan tenaga kerja terdidik, dapat menjadi pendorong pembaharuan di desa. Tenaga terampil yang  pindah dari kota ke desa, dapat membantu kekurangan tenaga terampil di desa.
3. Dampak Negatif Migrasi Internasional
Dampak negatif imigrasi: Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa. Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baik. Munculnya kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja dalam negeri.
Dampak negatif emigrasi:Tidak terpenuhinya jumlah tenaga ahli Indonesia. Buruknya citra Indonesia akibat ulah emigran yang tidak baik.
4. Dampak Negatif Migrasi Nasional
Dampak negatif transmigrasi:Dana yang diperlukan untuk transmigrasi sangat besar. Terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran. Ketidakseimbangan luas lahan yang tersedia dengan jumlah orang yang ditransmigrasikan.
Dampak negatif urbanisasi:Tenaga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya tenaga terampil ke kota. Penduduk yang tinggal di desa kebanyakan orang-orang tua. Timbulnya permukiman-permukiman kumuh akibat sulitnya perumahan. Padatnya lalu lintas di kota sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.

  • Dampak Dampak pertambahan Penduduk
Indonesia selain mempunyai wilayah yang luas, juga mempunyai jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk ini adalah masalah yang serius bagi negara, sebagai contoh, pulau  jawa yang luas nya hanya 7% dari luas Indonesia telah di huni sekitar 60% penduduk Indonesia, kondisi ini mengakibatkan pulau Jawa terlalu berlebihan penduduk dibandingkan pulau-pulau lain :
ü  Dampak Negatif dari pertambahan penduduk antara lain :
1.      Persaingan Lapangan Pekerjaan
Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk di negara kita yang sangat tinggi dan rupanya pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah selama ini sehingga yang terjadi adalah bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia .
2.      Persaingan Untuk Mendapatkan Pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak ini biasa terjadi didaerah  perkotaan yg padat, dan permasalahan seperti ini biasa terjadi karena perumahan yang tidak memadai dan kondisi rumah yang sudah tak layak huni. Namun tidak semua masyarakat bersaing untuk mendapatkan pemukiman yang layak , nyatanya  banyak juga masyarakat yang memilih tetap tinggal yang sudah bertahun-tahun        menjadi tempat tinggalnya dengan alasan sudah terbiasa dan warisan dari nenek       moyang sehingga mereka enggan untuk meninggalkannya.
3.      Meningkatnya Jumlah Kemiskinan
Dampak dari kepadatan penduduk selanjutnya adalah meningkatnya jumlah kemiskinan. Meningkatnya jumlah kemiskinan ini di sebabkan oleh kurang berkembangnya kreatifitas dari masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri hal tersebut bukan tanpa alasan karena untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri membutuhkan keterampilan dan keahlian khusus yang mana untuk mendapatkan itu semua masyarakat membutuhkan sarana pendidikan , sedangkan di negeri kita ini sarana pendidikan masih belum dapat dirasakan semua rakyatnya karena faktor kemiskinan .
4.      Rendahnya Kesempatan Pendidikan
Di negara kita ini memiliki tingkat kekahiran yang tinggi namun tidak didampingi dengan tingkat kematian, dengan demikian tentu semakin banyak fasilitas dan jumlah tenaga kerja guru yang diperlukan, namun sebagai hasilnya tidak setiap anak  memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai. Dampak Positif dari pertambahan jumlah penduduk :
1.      Berlimpah nya Sumber Daya Manusia.
Kita bisa memanfaatkannya sebagai Sumber Daya Manusia (SDA) dari negara kita   sendiri, tanpa membutuhkan tenaga dari luar negeri untuk memakmurkan bangsa ini  sendiri dan bisa mengirim tenaga kerja dari Indonesia ke luar negeri, karena berlimpahnya ketersediaannya Sumber Daya Manusia dari Indonesia itu sendiri.
2.      Dapat Meningkatkan Produksi.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, berarti banyak pula tenaga pekerja pekerja di Indonesia yang memproduksi suatu kebutuhan hidup untuk masyarakat Indonesia itu sendiri, tanpa harus membutuhkan produksi dari luar negeri yang tidak kalah saing hasil produktivitas nya.
3.      Meningkatkan Solidaritas antar Bangsa.
Bertambahnya penduduk, berarti makin banyak juga aneka ragam suku bangsa di tanah air ini, kita bisa meningkatkan solidaritas antar sesama bangsa setanah air  untuk mempersatukan jiwa tanah air, dengan bersosialisasi antar sesama, sehingga dapat mencapai tujuan bangsa bersama sama dengan jiwa solidaritas yang tinggi.
4.      Kesempatan Berwirausaha menjadi lebih besar.
Banyaknya jumlah penduduk bisa dimanfaatkan untuk berwirausaha, dalam kata lain dapat membuka lapangan kerja baru bagi sebagian besar penduduk di Indonesia, sehingga dapat memproduksi suatu barang atau teknologi yang berguna untuk bangsa itu sendiri, dan memajukan bangsa Indonesia yang saat ini masih dikategorikan  sebagai negara berkembang.
  •    Penanggulangan Dampak Kepadatan Penduduk
Segala sesuatu pasti ada pokok permasalahan yang harus dipecahkan, baik secara bersama atau individual. Dalam hal ini untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk sangatlah dibutuhkan kkerjasama dari berbagai pihak. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk  menekan pesatnya pertumbuhan penduduk adalah :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan massal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
3. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
4.Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan        dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat  umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
5.Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi. 
             Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah  lapangan pekerjaan yang tersedia.
 

I.                  PENUTUP
                                                          
Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk merupakan orang-orang yangmenduduki suatu tempat, wilayah atau Negara. Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Dampak dari kepadatan penduduk antara  lain:
a. Persaingan Lapangan Pekerjaan
b. Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
c. Meningkatnya Jumlah kemiskinan
d. Rendahnya Kesempatan Pendidikan
Adapun upaya yang semestinya dilakukan untuk penanggulangan meledaknya angka   kelahiran :
a. Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)
b. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
c. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
d. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
e. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi

II.              DAFTAR PUSTAKA

iqbalfawaidfikri.blogspot.com/2013/04/pertumbuhan-penduduk-dan-masalahnya.html?m=1
hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/
id.m.wikipedia.org/wiki/Kependudukan_di_Indonesia
sabangsampaimeraoke.wordpress.com/masalah-kependudukan-dan-solusinya/
fikimicky.blogspot.com/2013/10/rangkuman-materi-ilmu-sosial-dasar.html?m=1
intansaf.wordpress.com/2013/09/26/permasalahan-kependudukan-di-indonesia/
https://abelpetrus.wordpress.com/geography/permasalahan-penduduk/
satriaa14.blogspot.com/2013/11/soft-skill-ilmu-sosial-dasar-dampak.html?m=1