Selasa, 17 Maret 2015

Manusia dan Cinta Kasih



 Manusia dan Cinta Kasih



Nama           : Risma Restyantari
Kelas            : 1 KA 38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen          : Sendy Eka Nanda





UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015



Kata Pengantar


            Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Manusia dan Cinta Kasih tepat pada waktunya.
            Terimakasih kepada dosen pengajar yang telah membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mhasiswa yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
            Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua. Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempuraan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Bekasi, 14 Maret 2015


Penulis

Manusia dan Cinta Kasih


A.  Pengertian Cinta Kasih

Cinta adalah rasa suka atau sayang ataupun rasa kasih atau tertarik hatinya. Lalu perasaan kasih adalah perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Cinta dan kasih artinya hampir sama, maka dari itu arti cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang yang disertai rasa belas kasih.
Walaupun begitu pengertian cinta dan kasih terdapat perbedaan arti juga diantaranya. Cinta lebih mengandung alamnya rasa yang kita miliki perasaan suka yang dalam dan sayang kita miliki. Sedangkan kasih adalah wujud dari cinta, kasih bersumber dari cinta yang dalam.
Cinta sangat penting bagi kehidupan manusia. Cinta merupakan pengikat kokoh antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan tumbuhan, manusia dengan hewan. Dengan begitu bila kita saling mencintai satu sama lain akan timbulnya jiwa yang damai tanpa ada perselisihan. Cinta itu memberi bukan menerima. Unsur-unsur cinta ialah pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Contohnya cinta ibu kepada anaknya yang sangat mulia, dengan penuh kasih ibu merawat kita, membesarkan kita, menyayangi kita, mencintai kita, mengasuh kita dengan tanggung jawab yaitu tindakan yang sama sekali suka rela tak terhingga sepanjang masa.

B.   Cinta Menurut Ajaran Agama

Berdasarkan firman Allah SWT dalam surah at-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut, katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai darpada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan kerabat harta dan tempat tinggal. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina, dan merusak, rasa kemanusiaan, karena itu adalah cinta rendahan.
 Agama memberikan ajaran cinta kepada manusia, setiap orang dapat mencintia dirinya sendiri, mencintai orang lain, mencintai istri/suami dan anaknya, mencintai Allah SWT dan Rasulnya dan berbagai bentuk cinta ini bisa didapatkan dalam kitab suci al-Qur’an.
Seperti halnya cinta pada diri sendiri, manusia mempunyai dorongan untuk menjaga dirinya sendiri. Cinta kepada sesama manusia, hal ini agar manusia bisa hidup harmonis denga manusia lainnya. Cinta seksual berkaitan dengan dorongan seksual untuk melestarikan keserasian antar suami istri dan menjadi kebutuhan primer hidup keluarga. Cinta kebapakan, itu mengingat karena anak dan ayah tidak terjadi ikatan fisiologis seperti ibu dan anak. Cinta kepada Allah SWT, cinta yang paling suci dan tulus denga melakukan semua perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Cinta kepada Rasul, menduduk peringkat kedua setelah cinta kepada Allah SWT.

C.   Kasih Sayang

Kasih sayang itu suatu sikap saling mengasihi dan menghormati semua ciptaan Tuhan seperti menyayangi diri sendiri. Kita harus menyayangi satu sama lain tanpa membeda-bedakan suku, ras golongan, jenis kelamin, kedudukan sosial, tua, muda, warna kulit dan lainnya. Di dalam keluarga kita saling menyayangi, berbagi kasih sayang antara anggota keluarga. Kasih sayang merupakan faktor penting dalam hidup anak-anak. Anak akan merasa diterima bila orang-tuanya memerhatikan kepentingannya dan memberi perhatian penuh serta kasih sayang yang sudah sepatutnya didapatkan seorang anak. Dengan begitu anak akan merasa bahagia dan aman.
Kasih sayang di dunia ini sangat penting, kasih sayang sebenarnya itu memberi bukan menerima. Kasih sayang itu tidak menuntut orang lain berbuat baik pada kita lalu kita membalasnya, kita harus mengasihi tanpa syarat apapun harus dengan ikhlas. Kasih sayang itu kesabaran, tidak cemburu, murah hati, tidak sombong, kasih sayang mendorong kita dalam pengembangan mendahulukan orang lain daripada kepentingan sendiri.

D.  Kemesraan

Kemesraan itu berasal dari kata mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Hubungan akrab pria dan wanita yang sedang kasmaran dan berumah tangga. Kemesraan bersumber dari cinta kasih dan kemesraan merupakan wujud yang nyata dari cinta kasih. Kemesraan dibagi beberapa tingkat seperti kemesraan tingkat remaja yang terjadi pada masa puber dimana remaja akil baligh mempunyai dorongan seksualitasnya yang kuat, dan kemesraan dalam rumah tangga terjadi pada masa suami istri dalam masa perkawinan.

E.   Pemujaan

Pemujaan itu seperti kita memuja sesuatu dan mengagungkan sesuatu yang kita sukai. Pemujaan itu bisa seperti memuja leluhur, memuja agama tertentu dan kepercayaan yang ada, dan juga memuja seseorang terlalu berlebihan seperti mengidolakan artis/aktor secara fanatik atau berlebihan. Pemujaan merupakan suatu bentuk cinta manusia kepada Tuhannya, karena Tuhan pencipta alam semesta. Pemujaan itu perbuatan mengikat diri.

F.    Belas Kasihan

Belas kasihan merupakan perasaan emosional, empati dan simpati untuk penderitaan orang lain sebagai bagian dari cinta itu sendiri. Dalam surat Al-Qolam ayat 4 : “maka manusia menaruh belas kasihan pada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan Allah SWT”.
Orang yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia pasti memiliki rasa belas kasihan, tapi kadang ada orang yang tak mau peduli dengan penderitaan orang sekitar dan tidak tergugah hatinya. Dan bila orang itu tergugah hatinya berarti berbudi dan terpujilah orang itu oleh Alah SWT.

G.  Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih erotis adalah  haus akan penyatuan dengan seorang yang lainnya. Keinginan seksual menuju pada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan hanya nafsu belaka atau untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Cinta kasih erotis sering disalah tafsirkan sebagai suatu ikatan hak milik. Cinta kasih erotis apabila benar-benar cinta kasih mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain. Cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.





Kesimpulan

            Cinta adalah rasa suka atau sayang ataupun rasa kasih atau tertarik hatinya. Lalu perasaan kasih adalah perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Cinta dan kasih artinya hampir sama, maka dari itu arti cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang yang disertai rasa belas kasih. Kasih sayang itu suatu sikap saling mengasihi dan menghormati semua ciptaan Tuhan seperti menyayangi diri sendiri. Kita harus menyayangi satu sama lain tanpa membeda-bedakan suku, ras golongan, jenis kelamin, kedudukan sosial, tua, muda, warna kulit dan lainnya. Cinta kepada Allah SWT, cinta yang paling suci dan tulus denga melakukan semua perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Cinta kepada Rasul, menduduk peringkat kedua setelah cinta kepada Allah SWT.





Soal

1.      Cinta ibu kepada anaknya yang sangat mulia, dengan penuh kasih ibu merawat kita, membesarkan kita, menyayangi kita, mencintai kita, mengasuh kita dengan tanggung jawab yaitu tindakan yang sama sekali suka rela tak terhingga sepanjang masa. Berikut adalah unsur-unsur cinta, kecuali...
a.       Pengasuhan.
b.      Tanggung jawab.
c.       Perhatian.
d.      Egois.*

2.      Cinta tingkat terendah adalah...
a.       Cinta yang paling keji, hina, dan merusak, rasa kemanusiaan.*
b.      Cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah.
c.       Cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan kerabat harta dan tempat tinggal.
d.      Cinta kepada semua makhluk ciptaan Allah SWT.

3.      Pemujaan itu seperti kita memuja sesuatu dan mengagungkan sesuatu yang kita sukai. berikut adalah contoh pemujaan, kecuali...
a.       Memuja leluhur.
b.      Memuja kerang ajaib.*
c.       Memuja agama tertentu dan kepercayaan yang ada.
d.      Memuja seseorang terlalu berlebihan seperti mengidolakan artis/aktor secara fanatik atau berlebihan.

4.      Manusia pasti memiliki rasa belas kasihan, tapi kadang ada orang yang tak mau peduli dengan penderitaan orang sekitar dan tidak tergugah hatinya. Orang yang menaruh belas kasihan adalah...
a.       Orang yang egois.
b.      Orang yang sombong.
c.       Orang yang berakhlak.*
d.      Orang yang arogan.

5.      Hubungan akrab pria dan wanita yang sedang kasmaran dan berumah tangga dan bersumber dari cinta kasih yang merupakan wujud yang nyata dari cinta kasih adalah pengertian dari...

a.       Pemujaan.
b.      Kemesraan.*
c.       Belas kasihan.
d.      Cinta  kasih erotis.




Daftar Pustaka




Konsepsi IBD Dalam Kesusastraan



Konsepsi IBD Dalam Kesusastraan



Nama           : Risma Restyantari
Kelas            : 1 KA 38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen          : Sendy Eka Nanda





UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014/2015



Kata Pengantar


            Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsepsi IBD Dalam Kesusastraan tepat pada waktunya.
            Terimakasih kepada dosen pengajar yang telah membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mhasiswa yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
            Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua. Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempuraan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Bekasi, 5 Maret 2015


Penulis



  
  

Konsepsi IBD Dalam Kesusastraan



A.  Pendekatan Kesusastraan

Sastra merupakan peranan yang sangat penting. Sastra adalah bahasa, dimana semua pernyataan manusia menggunakan bahasa. Sastra adalah hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang berasal dari perasaan dan pemikirannya. Sastra diterapkan pada seni sastra, yaitu dipandang sebagai karya imajinatif. Sastra adalah sebuah kreasi, luapan emosi yang spontan.
Kita memilikin banyak ragam seni sastra seperti prosa, puisi, pantun, syair, gurindam, drama, cerita fiksi dan essay. Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui komunikasi yang beragam. Sastra dalam ilmu budaya dasar digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih manusiawi.

B.   Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa

Prosa jelas berbeda dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar. Prosa biasa digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Oleh karena itu, prosa dapat digunakan untuk penulisan surat kabar, majalah dan ensiklopedia. Karya sastra seperti prosa tak luput dari dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik karya sastra adalah unsur-unsur penyusun karya sastra yang terdapat di dalam karya tersebut, sedangkan unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur-unsur penyusun karya sastra yang berada di luar karya sastra.
Unsur intrinsik menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra seperti tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latar dan pelataran, amanat, sudut pandang dan gaya bahasa. Unsur intrinsik hanya memandang unsur-unsur yang terdapat di dalam karya saja. Penilaian yang tepat untuk menentukan unsur intrinsik ini adalah penilaian objektif, karena penilaian tersebut hany menilai unsur-unsur yang terdapat di dalam karya yang dinilai. Penilaian objektif menganggap sebuah karya sastra adalah karya yang berdiri sendiri tanpa mengaitkan karya sastra dengan sesuatu yang berbeda di luar karya itu, baik itu penyairnya maupun aspek-aspek lain yang memengaruhi.
Unsur ekstrrinsik sebuah karya sastra dari luarnya menyangkut nilai sosial yang berhubungan dengan hubungan sesama manusia. Nilai budaya yang berhubungan dengan kebiasaan, pemikiran, dan daya kreasi manusia. Nilai moral yang berhubungan dengan budi pekerti atau akhlak baik dan buruk di masyarakat. Nilai keagamaan berhubungan dengan kaidah keagamaan. Nilai estetika berhubungan dengan keindahan dan seni dalam karya sastra. Karena unsur-unsur itulah yang menyebabkan sebuah prosa atau karya sastra tidak mungkin terhindar dari amanat, tendensi, dan unsur mendidik. Sebuah karya sastra selalu berhubungan dengan faktor kemasyarakatan seperti tradisi dan kebudayaan lingkungan.

C.   Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi

a)     Prosa fiksi memberikan kesenangan
Pembaca bisa mendapatkan pengalaman seperti pembaca mengalami sendiri peristiwa tersebut
b)    Prosa fiksi memberikan informasi
Ada beberapa informasi yang terkandung dalam prosa fiksi yang biasnya tidak terdapat dalam ensiklopedia.
c)     Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi bisa berisi imajinasi si penulis dalam mendeskripsikan suatu hal yang mencakup unsur sejarah dan kebudayaan, atau warisan budaya bangsa.
d)    Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Dengan prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan banyaknya pengalaman individu lain.

D.  Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi

Puisi bisa disebut juga sebagai ekspresi penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang disusun secara padu didalam kata-katanya. Puisi dalam sastra Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan periode waktu puisi tersebut dihasilkan. Jika dilihat dari periodenya, puisi yang dihasilkan pada tahun 1970-an hingga sekarang sering disebut puisi kontemporer. Puisi kontemporer banyak mengandung unsur kemanusiaan, kritik sosial dan kebudayaan.
Ada beberapa alasan mengapa puisi dikaitkan dengan ilmu budaya dasar, karena puisi merupakan bagian dari kesenian dan kesenian merupakan unsur kebudayaan, puisi mencerminkan budaya penulis, puisi memiliki berbagai gaya bahasa dan bahasa adalah salah satu unsur kebudayaan.





KESIMPULAN

            Banyak hal yang mencakup ilmu budaya dasar salah satunya kesusastraan. Karya satra merupakan seni, dan seni adalah budaya.  Bahasa atau sastra sangat dipengaruhi oleh kebudayaan. Sastra adalah bahasa yang sangat mempengaruhi kebudayaan, sastra bisa membuat manusia mengungkapkan gagasannya masing-masing sesuai ungkapan perasaan. sastra adalah kesenian dan sastra adalah kebudayaan. Sastra adalah luapan emosi dan kreasi yang spontan. Sastra dalam ilmu budaya dasar digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih manusiawi.



 

SOAL


1.      Apa hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya...
a.       Sastra adalah seni dan budaya.
b.      Sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui komunikasi yang beragam.*
c.       Sastra dan seni jelas berbeda dan tidak ada hubungannya dengan ilmu budaya.
d.      Sastra hanya sebuah karya.

2.      Ilmu budaya dasar berhubungan dengan prosa.Karya sastra seperti prosa t ak luput dari dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah...
a.       Unsur-unsur penyusun karya sastra yang berada di luar karya sastra.*
b.      Unsur-unsur penyusun karya sastra yang terdapat di dalam karya tersebut.
c.       Unsur-unsur penunjang karya sasta.
d.      Unsur-unsur yang boleh ada dan tidak ada dalam karya sastra.

3.      Unsur ekstrrinsik sebuah karya sastra yang menyangkut nilai budaya yaitu...
a.       Berhubungan dengan kaidah keagamaan.
b.      Berhubungan dengan budi pekerti atau akhlak baik dan buruk di masyarakat.
c.       Berhubungan dengan kebiasaan, pemikiran, dan daya kreasi manusia.*
d.      Berhubungan dengan keindahan dan seni dalam karya sastra.

4.      Prosa fiksi bisa berisi imajinasi si penulis dalam mendeskripsikan suatu hal yang mencakup unsur sejarah dan kebudayaan, atau warisan budaya bangsa. Berikut adalah pengertian dari...
a.       Prosa fiksi memberikan informasi.
b.      Prosa fiksi memberikan kesenangan.
c.       Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan.
d.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural.

5.      Ada beberapa alasan mengapa puisi dikaitkan dengan ilmu budaya dasar, kecuali... 
a.       Puisi merupakan bagian dari kesenian dan kesenian merupakan unsur kebudayaan.
b.      Puisi mencerminkan budaya penulis.
c.       Puisi memiliki berbagai gaya bahasa dan bahasa adalah salah satu unsur kebudayaan.
d.      Puisi merupakan sebuah karya sastra.*




DAFTAR PUSTAKA


Handiyani, Seni, dkk. 2010. Bahasa Indonesia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Rosidi, Imron, dkk. 2013. Bahasa Indonesia 3. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.
Winarti, Lulu. 2007. SPM Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
http://ilmanfadilah.blogspot.com/2013/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html?m=1
http://vandyaprillyan.blogspot.com/2013/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html?m=1