Konsepsi
IBD Dalam Kesusastraan
Nama : Risma Restyantari
Kelas : 1 KA 38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Sendy Eka Nanda
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2014/2015
Kata
Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Konsepsi IBD Dalam Kesusastraan tepat pada waktunya.
Terimakasih kepada dosen pengajar yang telah membantu dan
membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mhasiswa yang telah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada
masyarakat dari makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini bisa
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua. Saya menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempuraan, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Bekasi, 5 Maret
2015
Penulis
Konsepsi
IBD Dalam Kesusastraan
A.
Pendekatan Kesusastraan
Sastra
merupakan peranan yang sangat penting. Sastra adalah bahasa, dimana semua
pernyataan manusia menggunakan bahasa. Sastra adalah hasil budaya dapat
diartikan sebagai bentuk manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa
yang berasal dari perasaan dan pemikirannya. Sastra diterapkan pada seni
sastra, yaitu dipandang sebagai karya imajinatif. Sastra adalah sebuah kreasi,
luapan emosi yang spontan.
Kita
memilikin banyak ragam seni sastra seperti prosa, puisi, pantun, syair,
gurindam, drama, cerita fiksi dan essay. Hubungan sastra dan seni dengan ilmu
budaya dasar sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui komunikasi
yang beragam. Sastra dalam ilmu budaya dasar digunakan sebagai alat untuk
membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk
menjadi lebih manusiawi.
B.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan
Prosa
Prosa
jelas berbeda dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar.
Prosa biasa digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Oleh karena
itu, prosa dapat digunakan untuk penulisan surat kabar, majalah dan
ensiklopedia. Karya sastra seperti prosa tak luput dari dua unsur yaitu unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik karya sastra adalah unsur-unsur
penyusun karya sastra yang terdapat di dalam karya tersebut, sedangkan unsur
ekstrinsik karya sastra adalah unsur-unsur penyusun karya sastra yang berada di
luar karya sastra.
Unsur
intrinsik menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur
suatu karya sastra seperti tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran,
latar dan pelataran, amanat, sudut pandang dan gaya bahasa. Unsur intrinsik
hanya memandang unsur-unsur yang terdapat di dalam karya saja. Penilaian yang
tepat untuk menentukan unsur intrinsik ini adalah penilaian objektif, karena
penilaian tersebut hany menilai unsur-unsur yang terdapat di dalam karya yang
dinilai. Penilaian objektif menganggap sebuah karya sastra adalah karya yang
berdiri sendiri tanpa mengaitkan karya sastra dengan sesuatu yang berbeda di
luar karya itu, baik itu penyairnya maupun aspek-aspek lain yang memengaruhi.
Unsur
ekstrrinsik sebuah karya sastra dari luarnya menyangkut nilai sosial yang
berhubungan dengan hubungan sesama manusia. Nilai budaya yang berhubungan
dengan kebiasaan, pemikiran, dan daya kreasi manusia. Nilai moral yang
berhubungan dengan budi pekerti atau akhlak baik dan buruk di masyarakat. Nilai
keagamaan berhubungan dengan kaidah keagamaan. Nilai estetika berhubungan
dengan keindahan dan seni dalam karya sastra. Karena unsur-unsur itulah yang
menyebabkan sebuah prosa atau karya sastra tidak mungkin terhindar dari amanat,
tendensi, dan unsur mendidik. Sebuah karya sastra selalu berhubungan dengan
faktor kemasyarakatan seperti tradisi dan kebudayaan lingkungan.
C.
Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
a) Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Pembaca bisa mendapatkan pengalaman
seperti pembaca mengalami sendiri peristiwa tersebut
b) Prosa
fiksi memberikan informasi
Ada beberapa informasi yang terkandung
dalam prosa fiksi yang biasnya tidak terdapat dalam ensiklopedia.
c) Prosa
fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi bisa berisi imajinasi si
penulis dalam mendeskripsikan suatu hal yang mencakup unsur sejarah dan
kebudayaan, atau warisan budaya bangsa.
d) Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Dengan prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan banyaknya pengalaman individu lain.
D.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan
dengan Puisi
Puisi
bisa disebut juga sebagai ekspresi penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan
Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang disusun secara padu didalam
kata-katanya. Puisi dalam sastra Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan
periode waktu puisi tersebut dihasilkan. Jika dilihat dari periodenya, puisi
yang dihasilkan pada tahun 1970-an hingga sekarang sering disebut puisi
kontemporer. Puisi kontemporer banyak mengandung unsur kemanusiaan, kritik
sosial dan kebudayaan.
Ada
beberapa alasan mengapa puisi dikaitkan dengan ilmu budaya dasar, karena puisi
merupakan bagian dari kesenian dan kesenian merupakan unsur kebudayaan, puisi
mencerminkan budaya penulis, puisi memiliki berbagai gaya bahasa dan bahasa
adalah salah satu unsur kebudayaan.
KESIMPULAN
Banyak hal yang mencakup ilmu budaya dasar salah satunya
kesusastraan. Karya satra merupakan seni, dan seni adalah budaya. Bahasa atau sastra sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan. Sastra adalah bahasa yang sangat mempengaruhi kebudayaan, sastra
bisa membuat manusia mengungkapkan gagasannya masing-masing sesuai ungkapan
perasaan. sastra adalah kesenian dan sastra adalah kebudayaan. Sastra adalah
luapan emosi dan kreasi yang spontan. Sastra dalam ilmu budaya dasar digunakan
sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu
mahasiswa untuk menjadi lebih manusiawi.
SOAL
1.
Apa hubungan sastra dan seni dengan ilmu
budaya...
a. Sastra
adalah seni dan budaya.
b. Sama-sama
mempelajari hubungan antar manusia melalui komunikasi yang beragam.*
c. Sastra
dan seni jelas berbeda dan tidak ada hubungannya dengan ilmu budaya.
d. Sastra
hanya sebuah karya.
2.
Ilmu budaya dasar berhubungan dengan
prosa.Karya sastra seperti prosa t ak luput dari dua unsur yaitu unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah...
a. Unsur-unsur
penyusun karya sastra yang berada di luar karya sastra.*
b. Unsur-unsur
penyusun karya sastra yang terdapat di dalam karya tersebut.
c. Unsur-unsur
penunjang karya sasta.
d. Unsur-unsur
yang boleh ada dan tidak ada dalam karya sastra.
3.
Unsur ekstrrinsik sebuah karya sastra
yang menyangkut nilai budaya yaitu...
a. Berhubungan
dengan kaidah keagamaan.
b. Berhubungan
dengan budi pekerti atau akhlak baik dan buruk di masyarakat.
c. Berhubungan
dengan kebiasaan, pemikiran, dan daya kreasi manusia.*
d. Berhubungan
dengan keindahan dan seni dalam karya sastra.
4.
Prosa fiksi bisa berisi imajinasi si
penulis dalam mendeskripsikan suatu hal yang mencakup unsur sejarah dan
kebudayaan, atau warisan budaya bangsa. Berikut adalah pengertian dari...
a. Prosa
fiksi memberikan informasi.
b. Prosa
fiksi memberikan kesenangan.
c. Prosa
fiksi memberikan keseimbangan wawasan.
d. Prosa
fiksi memberikan warisan cultural.
5.
Ada beberapa alasan mengapa puisi
dikaitkan dengan ilmu budaya dasar, kecuali...
a. Puisi
merupakan bagian dari kesenian dan kesenian merupakan unsur kebudayaan.
b. Puisi
mencerminkan budaya penulis.
c. Puisi
memiliki berbagai gaya bahasa dan bahasa adalah salah satu unsur kebudayaan.
d. Puisi
merupakan sebuah karya sastra.*
DAFTAR
PUSTAKA
Handiyani, Seni, dkk.
2010. Bahasa Indonesia 2. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Rosidi, Imron, dkk.
2013. Bahasa Indonesia 3. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka.
Winarti, Lulu. 2007. SPM Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
http://ilmanfadilah.blogspot.com/2013/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html?m=1
http://vandyaprillyan.blogspot.com/2013/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar