Manusia
dan Penderitaan
Nama : Risma Restyantari
Kelas : 1 KA 38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Sendy Eka Nanda
UNIVERSITAS
GUNADARMA
ATA
2014/2015
Kata
Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Manusia dan Penderitaan tepat pada waktunya.
Terimakasih kepada dosen pengajar yang telah membantu dan
membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mhasiswa yang telah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada
masyarakat dari makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini bisa
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua. Saya menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempuraan, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Bekasi, 22 April
2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Setiap
manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan
atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk
mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita,
sedih, ataupun susah.
Terkadang
saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan
batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang
membuatnya menderita.
Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia
takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa
penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani
hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai
kepercayaan yang ia anut.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau
lahir batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang,
atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup.
Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga
memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia
sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah
diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap
atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit
demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia
waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya
penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya
Banyak
kelebihan dibandingkan dengan mahlulc ciptaannya yang lain, tetapi mampukah
manusia mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya
musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat
kepadaNya clan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya.
Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dan
dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir.
Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya,
sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk
akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih
berat dari yang dialaminya.
Baik dalam
Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan
tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi
manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan
peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal itu
misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah mahluk
yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia
hams bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup
ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masyarakat
sekelilingnya, dan tidak bole h lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila
manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang sungguh-sungguh
menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu sudah
berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan
semacam itu karena kesalahaunya sendiri.
Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi
penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah
diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan
penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalarn
menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak
membantu saja. Sekali lagi semuanya itu merupakan "resiko" karena
seseorang mau'hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara
merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
2.2 SIKSAAN
Siksaan
yaitu suatu hukuman berat atau ringan yang di lakukan kepada manusia yang
bersalah atau tidak bersalah, hukuman berupa Fisik maupun terhadap
mental. Siksaan atau penyiksaan yaitu bisa terjadi terhadap perasaan,
siksaan batin, siksaan jasmani dan rohani maupun siksaan badan oleh orang
lain tanpa sebab yang pasti dan sebagainya. Banyak cara orang
melampiaskan perasaan benci dan cinta, baik berkaitan dengan dirinya sendiri,
maupun pada orang lain, yaitu dengan siksaan.
Berbicara tentang penyiksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin bulu kuduk kita merinding jika mendengar kata-kata "siksaan".
Berbicara tentang penyiksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin bulu kuduk kita merinding jika mendengar kata-kata "siksaan".
Siksaan manusia
ini ternyata bersifat umum juga menimbulkan kreativitas bagi orang yang
pernah mengalami siksaan (disiksa) atau orang lain yang berjiwa besar yang
menyaksikan langsung ataupun tidak langsung siksaan tersebut.
Kita ambil contoh di dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu di indonesia, banyak sekali kasus-kasus penyiksaan yang terjadi di sekitar kita terhadap orang-orang yang pergi bekerja yang mempertaruhkan hidupnya ke luar negeri menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia), dan setelah bekerja disana para TKI tersebut malah di aniaya oleh majikannya dengan cara dipukul, disiram oleh air panas dan sebagainya. Demi mencari sesuap nasi untuk kehidupan keluarganya di indonesia wlaupun nyawa taruhannya. Kasus-kasus penyiksaan seperti ini bukanlah hal yang spele atau pun hal yang menurut kita hal yang biasa, namun ini menyangkut nyawa seseorang yang menjadi tulang punggung kehidupan keluarganya yang mengadu nasib demi sesuap nasi.
Kita ambil contoh di dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu di indonesia, banyak sekali kasus-kasus penyiksaan yang terjadi di sekitar kita terhadap orang-orang yang pergi bekerja yang mempertaruhkan hidupnya ke luar negeri menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia), dan setelah bekerja disana para TKI tersebut malah di aniaya oleh majikannya dengan cara dipukul, disiram oleh air panas dan sebagainya. Demi mencari sesuap nasi untuk kehidupan keluarganya di indonesia wlaupun nyawa taruhannya. Kasus-kasus penyiksaan seperti ini bukanlah hal yang spele atau pun hal yang menurut kita hal yang biasa, namun ini menyangkut nyawa seseorang yang menjadi tulang punggung kehidupan keluarganya yang mengadu nasib demi sesuap nasi.
Siksaan juga bisa disebabkan oleh :
·
Siksaan karena hukuman yang diperbuat oleh diri
sendiri terhadap hukum yang berlaku.
·
Siksaan karena ulah tangan manusia yang tidak
bertanggung jawab, yang hanya ingin membalas dendam terhadap orang yang
melakukan kesalahan kepadanya.
·
Siksaan karena ingin kepuasan hati, demi pujian orang
banyak dan merasa dianggap jagoan oleh orang-oang disekitarnya dan,
·
Siksaan Allah swt, terhadap orang-orang yang tidak
bertaqwa dan tidak mentaati perintahnya serta tidak menjauhi
larangannya.
Dalam kosep
islam hal itu pula yang dihukumi oleh Allah swt dalam ajaran agama-Nya
yang diturunkan kepada manusia yang diberi wahyu, manusia yang gagah dan
perkasa, tidak ada mahluk lain yang bisa menandingi dirinya dari segi apapun
yang ada di dunia ini, manusia yang mendobrak pintu kebatilan yaitu habibana wa
nabiyana Muhammad saw, dengan kepemimpinan agamanya dilanjutkan oleh para
manusia suci dari ahlul bayt-nya (keturunannya).
Akal manusia
sehat akan menyatakan bahwa seseorang mustahil akan mencintai musuhnya yang
telah berusaha untuk menghancurkan dirinya. Sebagaimana akal telah memberikan
hukum bahwa manusia pasti akan mencintai kekasih sejatinya. Sebagaimana akal
juga menghukumi bahwa manusia pasti akan membenci dan memusuhi musuh sejatinya.
Benci dan cinta tidak akan pernah bertemu dalam satu wajah dan pada satu obyek.
Ini sebagai
bukti, bahwa islam bukan agama yang mengajarkan tentang siksaan atau kekerasan
segala terorisme di dalam kehidupan yang sementara ini.
Namun, agama Islam ingin mengarahkan manusia kepada perdamaian bukan kepada kekerasan atau siksaan, demi kehidupan yang nyaman, kehidupan yang berarti untuk modal manusia dalam menjalani kehidupan sesuai dengan realita dan bertindak sesuai dengan keadaan hukum dalam agama islam.
Namun, agama Islam ingin mengarahkan manusia kepada perdamaian bukan kepada kekerasan atau siksaan, demi kehidupan yang nyaman, kehidupan yang berarti untuk modal manusia dalam menjalani kehidupan sesuai dengan realita dan bertindak sesuai dengan keadaan hukum dalam agama islam.
2.3 KEKALUTAN
MENTAL
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
-
Nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
-
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa
cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
-
Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi
khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan
pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
-
Komunikasi sosial putus dan ada yang
disorientasi social
-
Kepribadian yang lemah atau kurang
percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, (
orang-orang melankolis)
-
Terjadinya konflik sosial – budaya
akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan
masyarakat.
Tahap
– tahap gangguan jiwa :
-
Gangguan kejiwaan nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
-
Usaha mempertahankan diri dengan cam
negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada
orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru
lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan
melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
-
Kekalutan merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
-
Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah
menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan
kecemasan.
Dipicu
oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam
proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang
terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal
dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
Faktor
sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa,
misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial
baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak
tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak
dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya.
Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab
Timbulnya Kekalutan Mental
-
Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna.
-
Terjadinya konflik sosial-budaya akibat
adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam
masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
-
Cara pematangan bathin yang salah dengan
memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai
overkompensasi dan tampak emosional.
Proses
– proses kekalutan mental:
-
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang
dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang
dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya
tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk
tidak terulang kembali dilain waktu.
-
Negatif, bila trauma yang dialami tidak
dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan
batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal
dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.
2.4 PENDERITAAN
DAN PERJUANGAN
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan.
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu
terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu
semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia
adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi
penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu
kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau
mengamati penderitaan.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha
mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11,
bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
berusaha merubahnya.
Pembebasan
dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah
yang yang menentukan hasilnya.
2.5 PENDERITAAN
MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Berita
mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV,
pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan
dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia
untuk berbuat sesuatu. Media massa adalah alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati.
Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui
karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari
karya tersebut.
2.6 SEBAB
TIMBULNYA PENDERITAAN
Penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Orang yang
merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa
malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat
menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan
mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang
mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak
berdaya.
2.7 PENGARUH
PENDERITAAN TERHADAP SESEORANG
Gejala-
gejala permulaan pada orang yang mengalami penderitaan sebagai berikut :
a)
Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b)
Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya
emosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang
penderitaan bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan kepribadiaan
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga
orang tersebut merasa rendah diri.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penderitaan
adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata
derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap
manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita
apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain. Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan
yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada
pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan
belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari
seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak
saudara.
3.2 SOAL
1. Manusia
harus berjuang mengatasi penderitaan hidup. Pernyataan ini adalah sikap akibat
penderitaan berupa...
a. Sikap
Optimis*
b. Sikap
Pesimis
c. Sikap
Penyesalan
d. Sikap
Tawakal
2. Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental seperti di awah ini, kecuali...
a. Kepribadian
yang lemah
b. Terjadinya
konflik sosial budaya
c. Cara
pematangan batin yang salah
d. Shock
emosional*
3. Orang
yang menderita bisanya dikatakan mendapat cobaan, yang memberi cobaan itu
ialah...
a. Orang
tuanya
b. Dokter
atau penyakit itu sendiri
c. Tuhan*
d. A,
b, dan c salah semua
4. Rasa
sakit atau penyakit pada hakekatnya merupakan...
a. Penderitaan
manusia
b. Siksaan
bagi manusia
c. Neraka
dunia bagi manusia
d. A,
b, dan c semua salah*
5. Rasa
takut yang dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya disebut...
a. Ketakutan
b. Kebimbangan
c. Phobia*
d. Kecemasan
DAFTAR
PUSTAKA
https://rrachman.wordpress.com/2013/10/15/ibd-manusia-dan-penderitaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar