Manusia
dan Kegelisahan
Nama : Risma Restyantari
Kelas : 1 KA 38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Sendy Eka Nanda
UNIVERSITAS
GUNADARMA
ATA
2014/2015
Kata
Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Manusia dan Kegelisahan tepat pada waktunya.
Terimakasih kepada dosen pengajar yang telah membantu dan
membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mhasiswa yang telah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada
masyarakat dari makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini bisa
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua. Saya menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempuraan, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Bekasi, 31 Mei
2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Manusia
dalam hidupnya tak lepas dari permasalahan. Manusia dalam hidupnya pasti pernah
mengalami kegelisahan. Gelisah
tergolong penyakit batin, penyakit ini dapat menyerangsiapa saja, dari golongan
apa, dan bangsa apapun. Bila dibandingkan dengan rasa takut, daerah operasinya
lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak mungkin diserang oleh rasa takut.
Atau orang yang mempunyai obat penangkal takut juga tidak akan dijamahnya.
Umpama orang yang pernah mengerjakan perbuatan salah sudah pasti tidak akan takut
untuk dituntut. Begitu pula seorang yang kaya, pasti tidak akan takut
kelaparan, dan sebagainya. Tetapi walaupun benar, kaya, pandai, jujur, dan
sebagainya pasti akan dilanda perasaan gelisah.
Kegelisahan
merupakan rasa kekhawatiran yang ada dalam diri manusia, rasa ini disebabkan
karena kurang tentramnya jiwa seseorang tersebut, atau rasa tidak tenang (tidak
sabar) yang menyebabkan rasa gelisah ini mincul. Pada hakekatnya sebab-sebab orang gelisah disebabkan karena rasa takut pada
hak-haknya. Namun terlepas dari itu usaha untuk mengatasi kegelisan sangatlah
perlu. Yaitu dengan dimulai dari diri kita sendiri, dengan bersikap tenang dan
tidak terbawa pengaruh emosi dalam jiwa kita. Karena jiwa kita sendirilah yang
dapat kita kontrol untuk terlepas dari rasa kegelisahan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keglisahan
Kegelisahan
adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal
terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi.
Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak
berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan
perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita
harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil
hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada
perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu
apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa
mungkin menjalankannya dengan baik.
Kegelisahan
di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh
kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang
merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena
selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya. Bahkan orang tersebut tidak memiliki
dasar dalam melakukan suatu kegiatan. Semua itu di sebabkan oleh karena manusia
mempunyai hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb. Bentuk
kegelisahan bisa bermacam-macam, misalnya merasa terasing,kesepian dan
ketidakpastian akan suatu masalah.
2.2 Sebab-Sebab
Orang Gelisah
·
Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan
).
·
Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual).
·
Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan ).
·
Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai ).
2.3 Usaha-Usaha
Mengatasi Kegelisahan
Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada
diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang
akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa
penyebabnya dan sebagainya.
Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa
tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.
Bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi
keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas
sehingga Ia mau mengabulkan permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab
Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha
Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadaNya
2.4 Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi
kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan,
terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan
sudah tentu dengan sebabdan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan
orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidakdapat diterima atau
tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri
seseorang, sehingga iatida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
2.5 Kesepian
Kesepian
adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh
hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak
menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan
teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian adalah pengalaman
subjektif. Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial - suatu
mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi yang
tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial.
Sebagai
makhluk sosial, rasanya tidak ada orang yang ingin kesepian, tanpa punya
sahabat tempat berbagi perasaan atau juga tidak punya keterikatan emosional
dengan pasangan. Orang-orang yang kesepian cenderung menilai dirinya sebagai
orang yang tidak berharga dan tidak dicintai. Akhirnya ia pun tidak nyaman
berada di lingkungan mana pun.
Selain
mendatangkan penyakit, kesepian yang dirasakan seseorang juga bisa membuatnya
kedinginan dan mudah terserang flu. Menurut peneliti dari Universitas Toronto,
Kanada, orang-orang yang merasa dirinya terasing sering merasa kedinginan di
sebuah ruangan bila dibandingkan dengan orang yang bahagia.
2.6 Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari
kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang
dipikirkan tidak searah dan kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua akibat
pikirannya yang tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian itu disebabkan
oleh berbagai sebab, yang paling utama adalah kekacauan pikiran.
Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian hidup manusia. Setiap orang
hidup pasti pernah mengalaminya. Bahkan anak kecil sekalipun pernah
mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, ia menangis
kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidakpastian, seperti anak
ayam yang kehilangan induknya.
2.7 Usaha-Usaha
Mengatasi Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berpikir
dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan
itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah
diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila
hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah
diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu
dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau
jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut
lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan
karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru
berkurang kesombongannya, tetapi mungkin
tidak. Andai kata mereka sadar, kesembuhan itu
adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat
sekitamya dan dirinya sendiri.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Untuk bisa memahami hakikat manusia maka harus pula memahami hakikat dunia
dan hakikat kehidupan manusia didunia. Pada dasarnya konsep mendiami dunia
mengandung arti pemenuhan kebutuhan atas aspek-aspek yang membentuk manusia.
Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka
yang timbul adalah kegelisahan .sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan
sikap pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap
keserakahan dan konflik yang juga memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada
akhirnya adalah kegelisahan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan,
kesepian, dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu
sama lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan
kegelisahan. Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja
menimbulkan keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang
bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena kesepian itupun bisa
saja menimbulkan ketidakpastian.
3.2
Soal
1. Kegelisahan
di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh
kasusnya, kecuali...
A. Masalah
cinta
B. Pekerjaan
C. Keluarga
D. Menang
undian
2. Sebab-sebab
orang mengalami gelisah, kecuali...
A.
Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran
B.
Gelisah terhadap hasil pekerjaan
C.
Gelisah
mendapatkan hadiah*
D.
Takut menghadapi keadaan masa depan
3. Usaha-usaha
mengatasi kegelisahan adalah...
A. Instropeksi*
B. Kita
menolak sesuatu yang terjadi pada diri kita
C. Foya-foya
D. Membeli
apa saja yang diinginkan
4. Keadaan
emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan
hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya, pengertian dari...
A. Kesepian*
B. Keterasingan
C. Ketidakpastian
D. Kegelisahan
5. Hal-hal
yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari
yang lain adalah...
A. Kesepian
B. Keterasingan*
C. Ketidakpastian
D. Kegelisahan
Daftar
Pustaka
http://januar-ikmal.blogspot.com/2012/06/pengertian-kegelisahan.html
http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-pengertian-keterasingan.html
http://zaysscremeemo.blogspot.com/2012/06/pengertian-kesepian.html
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/09/manusia-dan-kegelisahan/
http://bilqis007.blogspot.com/2012/12/sebab-orang-gelisah.html
http://manusiadankegelisahan77.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar