Senin, 01 Juni 2015

Manusia dan Pandangan Hidup



Manusia dan Pandangan Hidup

Nama           : Risma Restyantari
Kelas            : 1 KA 38
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen          : Sendy Eka Nanda



UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014/2015

Kata Pengantar

            Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Manusia dan Pandangan Hidup tepat pada waktunya.
            Terimakasih kepada dosen pengajar yang telah membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mhasiswa yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
            Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua. Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempuraan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Bekasi, 31 Mei 2015


Penulis









BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia di dunia ini tentu mempunyai pandangan hidupnya masing-masing yang perlu dipersiapkan secara rinci sejak dini agar dapat terlaksana sesuai dengan harapan pada waktu yang tepat. Pandangan hidup sendiri bersifat kodrati, yang telah diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Adapun pengertian pandangan hidup itu adalah pendapat  ataupun pertimbangan yang dijadikan sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petujuk hidup di dunia agar dapat menjalani hidup yang lebih baik lagi dengan adanya pandangan hidup tersebut. Pendapat atau pertimbangan di sini merupakan hasil pemikiran manusia itu sendiri yang berdasarkan pengalaman hidup atau sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pada dasarnya, pandangan hidup mempunyai empat unsur yang saling terkait satu sama lain yang tidak dapat terpisahkan, yaitu cita-cita, kebijakan, usaha, dan keyakinan atau kepercayaan. Yang dimaksud dengan cita-cita adalah apa yang ingin dicapai dengan usaha atau perjuangan yang akan ditempuh untuk mendapatkannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah kebajikan. Kebajikan adalah segala sesuatu hal yang baik yang dapat manusia itu bahagia, makmur dan tentram. Usaha atau perjuangan yaitu kerja keras yang dilandasi oleh kepercayaan dan keyakinan. Keyakinan atau kepercayaan itu dapat diukur dengan  kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Seperti yang sedang berkembang di berbagai penjuru dunia saat ini, yaitu semakin maraknya kasus terorisme dan bom bunuh diri yang mengatasnamakan agama yang merenggut banyak korban dan materi yang tidak sedikit. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu kelompok terhadap masalah kehidupan yang sedang terjadi.  Mereka menafsirkan suatu ajaran secara sepotong-sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tanpa melihat keadaan sekitarnya.







BAB II
PEMBAHASAN

     2.1     Pengertian Pandangan Hidup & Ideologi
Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup ada 3 macam:
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan  hidup yang  berupa ideology, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada  Negara.
3.      Pandangan berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaitu idea dan logi. Idea berarti melihat(idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.Ideologi terbagi mencadi dua,yaitu ideologi Terbuka dan Ideolgi tertutp,perbedaan ideologi terbuka dan tertutup ini sangat mencolok,sehingga dapat dengan mudah dikelompokkan.

     2.2     Cita-Cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu. 3 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain Manusia itu sendiri, Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut, Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai. Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain faktor yang menguntungkan, dan faktor yang menghambat.
     2.3     Kebajikan
Kebajikan adalah sesuatu perbuatan, tindakan, kesadaran dan tenggang rasa dari seseorang terhadap orang lain yang sama – sama hidup di dunia. Lalu apa perbedaan dari kebajikan dan kebaikan ? jawabannya adalah kebajikan seseorang tidak terukur oleh batasan – batasan antar makhluk hidup, namun kebaikan masih terbatas oleh pengenalan antara seseorang dengan orang lain maupun makhluk hidup lain.
Seseorang pasti pernah mengalami kebaikan maupun kebajikan dalam dirinya yang terpenting jangan sampai ada pikiran dimana seseorang itu telah mengabaikan kebajikan dan kebaikan yang telah ia rasakan. Bagaimana menumbuhkan sifat kebajikan untuk kebaikan diri seseorang? Jawabannya adalah sejak ia mengenal kehidupan sosial diharuskan ia jauh dari lingkungan yang bebas dari kontrol orang tua karena pergaulan yang bebas dapat menimbulkan kecerobohan seseorang mengambil sikap untuk melakukan hal sesuka hatinya.
Ada kalanya seseorang sejak kecil tidak jauh dari pendidikan yang mengajarkan agar selalu patuh terhadap pertaturan maupun peraturan yang diberikan di rumah oleh orang tua maupun di sosial masyarakat oleh pemerintah. Itu yang menjadi motivasi ia melakukan kebajikan dimana pun ia berada. Hak seseorang tidak melakukan kebajikan dan melakukannya, hal tersebut menjadi acuan pada diri seseorang yang hidup masih mempunyai rasa iba terhadap sesamanya yang sangat membutuhkan pertolongan bila dibutuhkan. Kewajiban seseorang yang mendapatkan kebajikan dari seseorang bisa saja memberi ucapan terima kasih berupa hadiah atau penghargaan apabila orang tersebut terkenal dan penting.


     2.4     Usaha atau Perjuangan

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”. Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidu /idiologi yang dianut oleh suatu negara.

     2.5     Keyakinan atau Kepercayaan

Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi. keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup. contoh : pada saat kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang di alami dapat di lewatkan.
Keyakinan dan kepercayaan sangat fital dalm hidup. jadi tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan bisa membantu dalam hidup. Sebutkan langkah-langkah berpandangan hidup yang baik. Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.


     2.6     Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik

Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1)      Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
2)      Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akherat.
3)      Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
4)      Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5)      Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
6)      Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cendemng untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.


BAB III
PENUTUP

3.1                     Kesimpulan

Setiap manusia di dunia ini tentu mempunyai pandangan hidupnya masing-masing yang perlu dipersiapkan secara rinci sejak dini agar dapat terlaksana sesuai dengan harapan pada waktu yang tepat. Pandangan hidup sendiri bersifat kodrati, yang telah diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Adapun pengertian pandangan hidup itu adalah pendapat  ataupun pertimbangan yang dijadikan sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petujuk hidup di dunia agar dapat menjalani hidup yang lebih baik lagi dengan adanya pandangan hidup tersebut. Pendapat atau pertimbangan di sini merupakan hasil pemikiran manusia itu sendiri yang berdasarkan pengalaman hidup atau sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

3.2                     Soal

1.      Berikut ini adalah macam-macam pandangan hidup, kecuali...
A.    Pandangan hidup yang berasal dari agama
B.     Pandangan  hidup yang  berupa ideology
C.     Pandangan hidup berdasarkan renungan
D.    Pandangan hidup berdasarkan masyarakat*
2.      Salah satu faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya antara lain...
A.    Orang-orang disekitar
B.     Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai*
C.     Amal ibadah
D.    Faktor eksternal
3.      Langkah-langkah berpandangan hidup dengan baik, kecuali...
A.    Mengenal
B.     Mengerti
C.     Menghayati
D.    Mengelak*
4.      Suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran, adalah pengertian dari...
A.    Keyakinan*
B.     Kepercayaan
C.     Kegelisahan
D.    Ketidakpastian
5.      Sesuatu perbuatan, tindakan, kesadaran dan tenggang rasa dari seseorang terhadap orang lain yang sama – sama hidup di dunia, adalah pengertian dari...
A.    Keyakinan
B.     Kebajikan*
C.     Usaha
D.    Perjuangan


Daftar Pustaka

http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-fungsi-ideologi.html
https://limitationeye.wordpress.com/2012/04/24/pengertian-tentang-cita-cita/
http://thejoker-indra.blogspot.com/2013/05/pengertian-pandangan-hidup.html
http://dessyhandayanis.blogspot.com/2013/06/05-jelaskan-pengertian.html
http://vdeeaa.blogspot.com/2012/06/langkah-langkah-berpandangan-hidup-yang.html
http://sarahabibah.blogspot.com/2012/06/usaha-atau-perjuangan.html
http://wahyuandhika.blogspot.com/2010/05/kebajikan.html
https://taufikhidayah21.wordpress.com/2013/06/05/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar